Selasa, 16 Desember 2014

Dahulu dan Kini



Ada nafas yang berubah. Ada desah yang berbeda arah. Aku sadar, dahulu dan kini tidak bisa disamaratakan lagi. Aku sadar banyak sekali dalam diri ini yang berubah. Dan perubahan itu justru ke arah negatif. Allah, aku rindu Asy-Syifa. Aku kangen mentoring. Aku kangen wajah teduh para kakak mentor. Aku rindu Liqo. Allah, bawa hatiku pada saat dulu dekat denganMu. Tepis semua airmata ini dengan keindahan SurgaMu. Ridhoi selalu jalanku untuk tetap dalam kebenaran. Allah, dia yang selama ini aku sayang kini telah menemukan tulang rusuknya. Dan itu bukan aku. Ikhlaskan yang hilang itu. Hapuskan segala yang seharusnya tiada. Melepasnya pergi, membiarkannya bahagia dengan kehidupan baru yang akan dia jalani. Dan berilah aku setetes kebahagiaan meski bersama yang lain. Bersama dengan seseorang yang telah Kau pilih. Seseorang yang terbaik menurut versiMu. Seseorang yang memang bukan dia, tapi terpilih karenaMu. Kau yang maha tau pada siapa akhirnya hati ini pantas berlabuh. Bantu aku untuk menepis segala perasaan yang tidak seharusnya ada. Ikhlaskan hatiku untuk menerima dengan lapang segala takdir dan ketentuanMu.

Cahaya Mata
Citeureup, 05 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar