Minggu, 30 September 2018

Bicara pada Bintang

Tiga waktu berlalu.
Rentang hatiku menyayat.
Wajah kasih yang dulu,  hadir dalam tidur.

Malampun penuh mimpi
Pertemuan tak terjamah.
Sinar diujung sana, menerangimu.

Pernah kau berkata,
Bila ku merindu
Bicara saja,  bintang kan mendengar.
Maka kau kan merasakannya.

Aku tau diri,  semua takkan mungkin.
Biarkan saja semua jadi kenangan yang mungkin takkan terlupa
Sampai ku menua.
Biar saja.

Hujan diujung bulan.
Biar jadi saksi hati.
Betapapun mencinta.
Ini takkan mungkin.

Pernah kau berkata,  bila ku merindu.
Bicara saja,  bintang kan mendengar.
Maka kau kan merasakannya.

Aku tau diri,  semua takkan mungkin.
Biarkan saja semua jadi kenangan yang mungkin takkan terlupa.
Sampai ku menua.
Biar saja.



Kamis, 27 September 2018

Teruntuk Ayah Ibu

Teruntuk ayah ibu.

Maafkan,  jika hingga detik ini aku belum mampu membahagiakan. 
Maafkan,  jika hingga detik ini aku belum juga bisa memberi kepastian mengenai kapan dan dengan siapa aku akan menikah. 

Ada beberapa hal yang terjadi. 
Dan aku tidak bisa menjelaskannya disini. 
Tapi percayalah,  apapun yang telah dan sedang terjadi,  adalah yg terbaik menurut versinya Allah. 

Ayah ibu, 
Jika kalian melihat muda mudi seumurku sudah bergantian membawa pacarnya ke rumah. 
Percayalah,  akupun akan demikian. 
Namun,  dengan cara yang sesuai syariatNya. 
Lelaki yang akan datang,  adalah lelaki yang serius. 
Serius untuk sama sama belajar dan melangkah bersama, melalui ikatan suci. 
Lelaki yang bukan hanya bisa menerimaku. 
Lelaki yang bukan hanya mencintaiku. 
Namun mampu mengayomi dan menyayangi keluarga besarku. 

Lelaki yang tidak melihatku atas dasar hal hal duniawi. 
Tetapi ia yang melihatku melalui kedalaman hati. 
Mencintai dengan iman,  mencintai karena allah. 
Menikahi karena Allah. 

Ada banyak istikharah panjang yang sudah aku lakukan. 
Dan mungkin,  beberapa diantaranya menjadi pertanyaan besar kalian. 

Tapi biarlah semua perasaan ini menjadi rahasiaku dengan Allah saja. 
Biarlah semua tetap tertutup. 
Satu hal yang pasti,  
Pernikahan bukan hanya untuk menyatukan dua hati manusia. 
Tetapi juga dua keluarga besar. 

Aku hanya tidak ingin menuruti perasaan,  dan kehilangan yang lainnya. 
Meskipun menurutku,  itu "terlihat" baik. 

Dan apa yang telah terjadi kemarin,  cukup menjadi pelajaran berharga. 
Yang ku harap,  tidak akan kalian pertanyakan lagi. 

Menutup rapat semuanya,  dan membuka lembaran baru. 

Jika waktunya tiba,  dia akan datang langsung meminta padamu. 
Restumu,  juga aku. 

Cahaya Mata
28 September 2018



Rabu, 26 September 2018

Muara Rindu

Dimanakah muara rindu?
Aku ingin menujumu.
Didasar lembah yang paling ku tunggu.

Dimanakah pelabuhan asa bersuara?
Menuju hatimu yang paling menara?

-Cahaya Mata-
Citeureup,  27 September 2018
7.30

Minggu, 23 September 2018

Ta'aruf

Sudah benar benar siapkah aku untuk memulai segalanya dari awal?
Sepenuhnya membuka hati untuk berbagai hal baru?
Kamukah?

Diwaktu senja aku terdiam.
Menulis sajak dan puisi.
Temaram datang menyapaku,
Menemani sebuah keinginan hati.
Tulus dan Suci.

kau adalah teman masa laluku.
yang kini ingin ku perjuangkan.
Sudah lama aku mencari celah untuk menemukan dirimu lagi.
Ini Niatku.

Izinkanku mengenalmu.
Agar keyakinanku padamu tumbuh dalam hati.
Izinkanku membaca kisahmu.
Agar aku bisa mengerti siapa dirimu dan semua tentangmu.
Tersenyumlah bila kau bersedia.

Akan aku sebut namamu didalam doaku.
Doa yang ku pasrahkan padaMu pemilik hati.

Bismillah, Semoga Allah selalu menguatkan langkah kaki dan hati hanya karenaMu.


-Cahaya Mata-
Citeureup, 24 September 2018 12.24