Selasa, 15 Januari 2019

Berdamai Dengan Masa Lalu

Empat Tahun berlalu.
Aku harap segalanya akan berubah arah.
Berdamai dengan segala Takdir dan Kehilangan.
Menyulam cerita baru dalam design yang lebih indah.
Aku tau, PilihanNya yang terbaik.
RencanaNya yang terindah.
Namun, kenyataan tak semudah itu terlalui baik-baik saja.
Aku minta maaf atas segala khilaf dan penolakan atas segala TakdirMu, Allah.
Aku ingin segalanya kembali baik seperti sedia kala.
Berdamai dengan segala masa lalu.
Menerima segala Ketentuan dan Garisan TakdirMu.
Bantu aku untuk meluruskan segala niat baik yang belum pada tempatnya.
Bantu aku untuk mengurai lagi segalanya dari awal.
Membersamai keikhlasan disetiap langkah dan keputusan.
Aku Mencintainya.
Namun aku sadar, cinta itu telah memiliki tempat lain yang lebih layak.
Meski tangis terkadang masih saja membasahi pipi.
Meski luka, masih saja menyapa hati.
Aku ingin belajar.
Mencintai dia yang terbaik atas pilihanMu.
Buat aku, Mencintai sosok masa depanku hanya karenaMu.

Senin, 14 Januari 2019

Daun Yang Terjatuh

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia mengikhlaskan segalanya.

Seperti Daun yang mengikhlaskan. akupun mencoba belajar menerima segalanya. meskipun sulit.
Aku minta maaf atas segala perubahan yang tidak semestinya. Atas segala kemarahan yang tidak pada tempatnya. Aku kecewa. Apakah salah?

Jika ternyata Takdir lebih berhak bicara tentang kita, aku terima. Tapi izinkan aku meluruskan beberapa hal untuk masa depan. Izinkan aku mengembalikan segala kerekatan yang merenggang. Izinkan aku memulihkan segala yang nyaris lebur.

Aku ingin semua kembali seperti semula. Seperti saat belum saling mengenal.

Aku minta maaf atas keterdiaman yang menciptakan banyak kesalahpahaman.
Tapi, perasaanku bukanlah sesuatu yang harus selalu dipertanyakan.

Dan untuk seseorang dimasa depan, aku harap jika semuanya telah siap. Aku sanggup memupus segala hal yang pernah terjadi pada kemarin.

Cahaya Mata, 15 Januari 2019.

Minggu, 13 Januari 2019

Mencintai Kehilangan

sebuah titik permulaan atas segala keputusan.
aku sadar, segala keputusan itu salah besar.
tapi bagaimana, jika itu yang kurasa tepat?
antara hati, nurani, juga segala mimpi.
bertanya berkali kali dalam hati "mengapa harus aku?"
kebisuan rupanya menghadirkan banyak celah untuk berasumsi.
Atas segala Senja yang kini pergi.
Atas segala nyata yang kian menampar hati.
Atas segala pernah yang kini musnah.
belum cukupkah?

Kamis, 10 Januari 2019

Kota Rindu

Adakah yang lebih indah dari pertemuan dua Senja diujung langitMu?
Atas segala punya dan kehilangan.
Atas segala Cinta dan Keikhlasan.
Atas segala kebaikan dan ketulusan.
Atas segala senyum dan kerinduan.

Kotamu, mendidik nurani lebih peduli.
Mengajarkan banyak hal tentang kebahagiaan dan kesederhanaan.
Mendewasakan banyak hal.

Namun nyatanya, jarak dan waktu lebih berhak membuat keputusan.
Memaksaku untuk tidak beranjak dari pijakan.

Pijakan mana yang lebih baik?
jika segalanya telah selesai, dikotamu.

kini, bayangmu terbenam dalam Senja dan Rembulan.
menyisakan siluet rindu dalam ruang abai.

jika diizinkan, bisakah aku memelukmu sekali lagi?


Cahaya Mata, 11 Januari 2019

Selasa, 08 Januari 2019

Aku Masih Mengingatnya

02 Maret 2008

Zalfa Azkiya,
masih ingatkah?
ketika segalanya dimulai dan berakhir singkat.
sebuah kepalsuan demi kebenaran tentang Senja.
kau tau Senja, Zalfa Azkiya mungkin telah mati.
namun segala kenangan itu tetap hidup.
menetap.

"Ku ingin Allah memelukmu erat. Dan malaikat menjagamu lekat. Bukan karena kamu yang terbaik. Tapi untuk menjadikanmu lebih baik."

"Hidup adalah mencari arti akan jati diri. Bilakah ia tak selaras dengan mimpi, maka biarlah aku berdiri. Bukan berhenti. Karena hidup sendiri tak kenal kompromi."

"Akankah kau hanya mengisi satu celah, dari sekian juta rongga kekosongan dengan tanpa arti? hampa makna? Penuhilah hidupmu dengan kebaikan. meskipun batu terjal menghadang. disitu kau akan temui siapa dirimu. Untuk apa kau didunia ini. Dan akan kemana kau kelak, setelah skenario singkat ini?"

Senin, 07 Januari 2019

Menghapus Senja, Menyambut Pelangi

Bertemu denganmu adalah peristiwa yang membuat hidupku berubah.
Bertemu denganmu adalah pengalaman terhebat yang ku syukuri.

Episode tentang Senja telah berakhir.
aku harap, seterusnya bisa tetap baik baik saja seperti ini.
menjadi masing-masing, dalam ruang kebahagiaan yang lain.
Takdir Allah yang terindah, pilihan Allah yang terbaik.
bersama Pelangi, yang ku harap hadirnya memberikan warna baru dihidupku.
yang baik untuk yang baik, dalam arti seimbang.
seperti yang pernah dikatakan seorang sahabatku.

semoga waktu mampu mengembalikan jarak dan segala kesalahpahaman selama ini.
semoga waktu mampu membaikkan segalanya, dimasa depan.

Assalammualaikum Pelangi  ^_^



Minggu, 06 Januari 2019

Plant 3-4, My the best place in my heart

Assalammualaikum,

28 Oktober 2015, aku sadar aku telah membuat keputusan yang salah dan tidak seharusnya.
ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan saat itu.
aku hanya ingin sendiri, itu saja.
meski aku tau, sebagian besar dari kalian mungkin kecewa.
tapi sekali lagi, aku belum bisa dan tidak ingin menjelaskan apapun.

aku pikir, aku kuat dan mampu bertahan menjalani semuanya seolah tak terjadi apapun.


aku minta maaf, atas keputusan besar yang telah aku buat dan membuat kalian kecewa.
seandainya aku bisa memilih bertahan,
seandainya keadaan memungkinkan untuk tetap menetap.
aku minta maaf.
aku minta maaf.

Cahaya Mata, 07 Januari 2019