Sabtu, 17 Januari 2015

you. you. you



Aku mulai mengerti mengapa segala sesuatu di pertemukan.
Aku mulai paham mengapa semua harus saling mengenal.
Karna itu semua akan berkesan lama dan menjadi pengisi kehidupan.
Mungkin, pertemuan kita adalah pertemuan yang bisa jadi paling memuakkan.
Dimana suatu hari, kau menjadi hal yang membuat ku menangis berhari-hari.
Aku tidak menyesali semua yang terjadi.
Dan aku tau, itu bukan kesalahan mu.
Hanya saja, hal itu rupanya berdampak pada kehidupan ku yang menjadi semakin bebas.
Berhenti dan menjauh dari kehidupan ROHIS, membuat aku harus bertahan sendirian ditengah berbagai hal duniawi yang memuakkan.
Meski aku sadar, kau hadir sebagai solusi dan kesejukan.
Memutuskan untuk tidak menjadi mentor pun, amat sangat di sesali sekarang.
Aku benar-benar merindukan suasana Asy-Syifa.
Rindu saat pengajian jumat pagi, rindu suasana mentoring, rindu saat bazaar sekolah, rindu saat ifthor.
Tapi aku sadar, setiap keputusan pasti ada konsekuensi.
Termasuk ketika nanti aku memutuskan seseorang untuk dijadikan pendamping hidupku selamanya.
Dan seseorang itu, siapakah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar