Senja, aku tau kamu baik. Bahkan
teramat baik dari yang telah aku kenal. Namun sepertinya ada banyak hal yang
membuat jarak diantara setiap pertemuan. Bahwa kenyataan bisa saja berkata
sesuai takdirNya tanpa peduli perasaan yang telah ada. Senyum, sapa, hangat,
telah percuma. Diantara kita telah menjadi masing-masing. Kalis. Segalanya
berubah, hati kita juga. Sekalipun restu hadir di suatu hari nanti, percuma.
Segalanya telah menemukan jiwa baru. Hati baru. Bahkan bahasa kalbumu pun, kini
sudah menghilang dari peradaban kan? Kau sudah
bisa berbahasa manusia denganku lagi, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar