Baru sebentar saja, kau bergegas meninggalkanku.
Rasa rindu padamu, kini bersarang dibenak ku.
cinta itu anugrah yang tak mungkin mudah ku melepaskannya.
walau seribu rintangan, tak gentar ku untuk menjalani semua denganmu.
Dengarkanlah aku yang setia dihatimu.
kehadiranmu sungguh berharga bagiku.
maka jangan terlalu lama engkau jauh.
jauh dipandangan mataku.
semua rasa curigaku terhadapmu, semata karena ku takut kehilangan mu.
maka jangan coba kau berpaling dariku, berpaling mengkhianatiku.
dari semua cerita yang telah terjadi, kita kembali menjalani takdir terbaik masing-masing.
meskipun harus kembali dan memulai semua dari awal.
meski berkali kali harus kembali pada takdir yang sama dengan cerita yang berbeda.
Allah, aku ikhlas dengan semua yang sudah terjadi.
tapi kali ini, aku mohon untuk yang terakhir.
jangan Uji aku lagi dengan sebuah perasaan yang tidak pernah sampai pada satu irama.
jangan uji aku lagi dengan takdir yang membuat aku semakin yakin bahwa Kau sesayang itu padaku.
Kau memang telah menjawab doaku,
disaat bersamaan aku merasakan kasih sayangMu juga sedihnya sebuah kehilangan.
tidak ada cinta yang lebih besar selain MencintaiMu.
tidak ada kasih sayang yang lebih hangat selain kasih sayangMu.
takdirMu membuatku semakin yakin bahwa yang terbaik adalah pilihanMu.
bukan pilihan ku, bukan pilihan orang tua ku, bukan juga pilihan guru ngajiku.
aku memang menyayanginya, tapi Engkau lebih sayang kepada kami dan ingin kami belajar mencintaiMu lebih dari sebelumnya.
aku memang mengaguminya, tapi Engkau lebih tau semua hal yang tidak aku ketahui.
kasih sayangMu tidak tergantikan.
meski saat ini, aku masih tertatih untuk memeluk semua kasih sayangMu dengan penerimaan terbaikku.
Allah, jika memang dia yang terbaik.
biar Engkau saja yang memilihkan nya untukku.
karena pilihanMu adalah yang terbaik dari pilihan siapapun.
Citeureup, 10 Juni 2024
-Cahaya Mata-